Pages

Jumat, 05 Juli 2013

Kecebong ?


“LISTEN TO MY HEART, WITH YOU WAY SO EASY, BUT YOU MAKE IT HARD”
I come to you when I need you, but why do I wait not mean in your eyes
I will try  to do it on my own and always strong, couse only with you,Can I move on ?

29 juni 2013, 07.00 P.m
Yang Ku sayang.
Kau menyadari, setelah semua menjadi sia-sia. Ya, benar kita tidak terpisah, memutuskan tali kasih sayang bukanlah akhir dari segalanya. Kita masih dapat berjumpa setiap waktu, kapanpun kau mau, kita masih dapat menyapa kapapun kita butuh. Kian hari kian waktu, kita masih berdekatan pandang, namun itu hanya sebatas diri sendiri yang mengagungkan ego.
Namun sadarkah ?  disaat itu tiba, kau masih menjadi seseorang apa yang q sebut itu sayang, dan peduli ini pun selalu menyertai.
Mungkin langkahku tak akan terhenti disaat semua tentangmu usai dihatiku, namun sedikit penyesalan pasti akan timbul ketika melihatmu sebagai sosok yang berbeda di depanku.
Mungkin kau takkan pernah tau, betapa susahnya aku untuk melupakanmu, dan memendam perasaan ini demi berharap semua akan baik-baik saja. Ya, mungkin semua akan baik-baik saja, tapi secerca pena di ujung jemariku selalu menangis terseduh-seduh dalam malam yang dingin dimana tak ada satupun orang yang tahu.
Ketika kau lihat aku dengan senyuman dan tawa yang nyaring dalam langkahmu, percayalah itu hanya lakonanku untuk tidak terlalu tampak buruk dengan kesedihanku. Tegar dalam menjalani hidupku walau sebenarnya ku berdusta.
Buat apa ku jujur ? jika tiada guna, toh semua kan sia-sia,  karena ku tahu, pada hakikatnya aku berdiri tanpa satupun orang yang mendukungku didunia ini. Ya, sebagian menganggapku luar biasa, sebagiannya lagi menganggap dirinya teman, adapula yang menganggapku seorang pecundang, namun itu hanyalah bayangan tabu dalam penghibur kisah hidupku. Ku paham itu. Aku sendiri didunia.
Ku tahu, q bukan seorang yang kau harapkan, aku tak lebih hanya sebagai teman disaat kesepian muncul dalam langkahmu. Ku tahu, q tiada apa-apanya dibanding mereka yang kau sebut itu hebat. Namun tau kah ? kalau ku juga seorang yang punya hati, dapat merasa, cemburu, bersedih dan berfikir. Sebagian waktuku ku lakukan demi cita-citaku dan sebagiannya lagi ku gunakan untuk mencari pengalaman hidupku. Salah satu pengalaman hidupku yang singgah dihati adalah kamu. Namun sayang, ketika ku berharap kau adalah temanku didunia dan ketika ku menjalani kisah itu hanya sebait yang indah, selebihnya lara dalam  piluku yang tak kau ketahui.
Ku tahu, karena diam ini lah yang membuatnya menjadi terasa jauh, ku sadar, ku pun salah yang harus selalu menyembunyikan rasa sakit dan kecewaku sendiri tanpa perlu kau tahu. Ini ku lakukan karena q berfikir kau tiada peduli, bagaimana dapat ku bersuara dikala kau tuli.
Kini kau telah tahu, betapa susahnya ku untuk mengerti kamu, betapa susahnya ku menerima kamu, terkadang ku harus mengalah dengan egoku dan membiarkan perasaanku menangis. Dan kini, setelah ku susah payah dan telah mengerti sepenuhnya tentang kamu, kau telah tiada dalam hatiku. Betapa perihnya.
Ku anggap kau tak pernah sadar dalam melihatku, merasakan apa yang membuatku sedih pun tak pernah.
Untuk sebuah pertanyaan, ketika kau telah sadar, maukah kau merubah pandanganku terhadapmu ?, menjadi orang yang lebih peduli terhadapku ataupun tak mengulangnya padaku, hanya menjadi orang yang lebih baik lagi untuk orang yang memang kau sayangi, dan memerhatikannya dengan kemauanmu. Jika kau tidak mau denganku, Terapkan itu bukan kepadaku.
Karena sesungguhnya orang yang menyayangimu akan terus berharap semua yang baik menyertaimu, begitupun harapanku untukmu.


Ri’ J L J L L
Kepada diriku yang tidak pernah berharap sesuatu yang baik akan menghampiri, hanya berusaha untuk berjalan lurus dengan kemampuanku dan kemauanku sendri.

Dunia Baru-ku

Sudah lama rasanya ketika waktu itu berlalu,
ku pun telah lupa kapan benarnya ketika senja kelabu datang menghampiri
ku pun tak merasa hal itu pernah ada didalam langkah kecilku
ya, masa yang telah lama terabaikan
yang tak pernah ku mengulang untuk mengingatnya

kiranya masa itu telah tergantikan oleh kesibukan para pengejar impian
bersama melangkahkan kaki membuatku lupa akan hadirnya terdahulu
waktu yang memburuku pun selalu menjagaku untuk tak mengingatnya
entah apa maksudnya, namun ku nyaman ketika tak mengingatnnya

Dan kini, hanya tertuju pada satu titik keabadian
yang membuat semua sejati dan tak akan mati
yang kian menemani tanpa pamri
dan selalu menerangi ketika senja menghampiri
hingga tak terasa lagi sunyi yang membuat perih

ini lah awal duini baru-ku

Senin, 07 Januari 2013

Bimbang (17 November 2012)

Begitu selalu terusik
Salalu berpikir, apakah yang kurasakan ini benar ?
Sejenak ku terdiam
Merasa benarkahdia…
Menerka tentang perasannya
                Ingin tak ingin ku memmikirkannya
                Alamat tidak ingin menyayanginya
                Namun selalu saja ada cela untuk bayanganmu
                Merindumu
Tidak  ingin ku bahagia dengan apa yang ku ketahui tentangnya
Hanya ingin merasa biasa dengan kebersahajaanku
Namun, hati ini ingin terus memikirkannya
Dengan selalu tertekan untuk berharap
Namun sesekali ku sadar bahwa ini tak wajar
Ku berusaha untuk menutupinya tanpa makna
Namun hati ini ingin terus memiliki
Apakah dirinya memikirkanku ?
Tidak berharap ya, namun silahkan.

Kamis, 27 Desember 2012

kenang-kenanga 2012


Ku tulis ini 
dengan hati,
 agar kau tau betapa kau berarti,
 agar kau sadari,
 sayang ini
 ada untuk menemani  hari-hari.
ini
bukan sekedar untaian diksi,
melainkan curahan sebuah hati,
untuk kau dan diri,
sebab tiada waktu  yang mati
ketika telah dicintai
tolong resapi.

Sebait kisahku dengan dirinya …
Semester awalku menjadi seorang mahasiswa, aku tidak pernah mengetahui  jika  ‘kan ada seorang yang menjadi penggantinya, dia di semester akhir masa putih abu-abuku.
Ini lah sebait cerita tentang dia,,

Dia, entah kapan awalnya kita bisa bertegur sapa
Dia, yang tidak pernah ingin ku tahu siapa namanya
Dan tidak peduli terhadap apa yang dia lakukan
Serta untuk memandangi bahkan melihatnya tidak ada niat
Bukan karena membencinya  tapi  tidak mau tahu, ya dia adalah orang yang  tidak penting bagiku
                Dia, entah mengapa ku bisa akrab dengannya
                Bercanda bersama dan berbagi kisah bersama
                Untuk dia dan aku, ini hal yang biasa, ya dia temanku
Namun
Ketika waktu,
Berlalu,
Dengan lajunya  yang selalu,
Dia menjadi tidak biasa,
Dia ntah kapan menjadi begitu bermakna
                Hingga pada saat dimana hari-hariku terselebung oleh bayangnya
                Ya, dia masih temanku
                Namun bagian diriku yang lain tidak menganggap demikian
Saat itu, dia sepertinya sama, menganggap temannya ini (aku)  bukanlah teman
Ku tahu itu, namun masih samar dan masih selalu ada kata “sepertinya” dan “mungkin”
Tahukah  dia, jika wanita membutuhkan kepastian ?
Begitu menjadi misteri dia di hari-hariku
Alhasil  Gantung, ngambang dan membingungkan dia membuatnya.
Ku menikmati ketidak jelasan yang dia buat dengan egoku
Berbagai hati tiada ku terima hanya untuknya, begitu terlanjurku  menunggunya
Ku menunggu, masih menunggu
Hingga ku merasakan titik kejenuhan akan ketidakpastian yang ntah kapan akhirnya
Saat dimana ku tidak menginginkannya
Tidak ingin menunggu hal yang tidak jelas
Buatku ini adalah kebodohan yang bodoh ketika menunggu sesuatu yang tidak pasti
Yang ia buat,
Kebodohanku menunggunya, tersadarku
Ya dia juga begitu bodoh membuatku menunggu
Bodoh dan konyol.
Namun ketika ku tidak menginginkan hasil dari penantian
Dia datang dan mengajak untuk mengakhiri penantianku
Biasa, ya itu menjadi biasa. Namun terselip rasa lega
Setidaknya hal yang selama ini ku tunggu membuahkan hasil,
Awal perasaan ini hanya biasa
Namun, berganti bahagia, merindu, menyayangi.
Waktu itu awal bulan desember.
Awal desember yang dingin
Ramainya rintik hujan menghiasi
Dia menjadi seseorang yang begitu berarti
Hingga saat ini.
Ari. 




Senin, 05 Maret 2012

curahan hati yang tersembuyi


Puisi ini mungkin tidak bagus, tidak minat mungkin untuk dibaca, mungkin juga terlalu ALAYyyy. Tapi ,,,aku bangga bisa membuat karya ini, jujur ini puisi tulus dan nyata dari hatiku (hhhuuuhuhh alaiyy), tapi emang betul, ya dari hati. Puisi ini tercipta saat ku sedang terduduk dimeja belajar kamarku, yang sebenarnya mau ngafalin naskah buat ujian praktek besoknya, tapi,, karena dihati terasa galau yang mengganjal yang kalau dibiarkan menjadi rapuh dan akhirnya patah, yaaa mendingan duduk sejenak dengan menggoreskan pena dikertas binder untuk meluapkan apa yang ada dihati yang sedang dirasakan. Hmmm, puisi ini, tertuju kepada dia yang pada malam itu sedang takut, bukan takut karena abis lihat makhluk halus yang sering dikenal dengan sebutan hantu atau lebih kepada bahasa masyarakat adalah setan, melaikan karena takut nanti, nanti, yaa nanti,, ketika semua hal yang sebenarnya indah dan bahagia namun karena membuat cakaran hati yang sagat pedis makanya menjadi kurang indah dan kurang lengkap untuk terjadi, akan terjadi yang harus aku dan dia alami. Takut karena nanti aku disana ngapa-ngapain yang tidak penting, yaa emang tidak penting, lalu kemungkinan pada saat itu, dia meragukan aku yang disana dan takut ketika ntar rasa kebosanan menghampiri langkahku. Hiks hiks hiks (#menangis). Aku tidak akan sperti apa yang kau takutkan Honey. Makanya terciptalah puisi yang sederhana ini untuk memnegaskan katakutanmu hanyalah hanyalan semata (buiiiihhhh serasa super hero,, heeeeksssss)

Kau dan hanyalah keinginan hati

(5 maret 2012)
Kau dan hanyalah keinginan hati
Tak akan terganti
Walau ramai makhluk menghampiri
Aku disini masih begini
Memiliki rasa sayang untuk menyanyangi
Memiliki senyum untukmu di setiap hari
Memiliki kasih untuk mencintai
Hanya untuk kau, hay orang yang dihati
                Dan hanyalah ini keinginan hati
Tiada ilalang yang dapat merubah ini
Walau beribu capung menghantui
Dan ini
Tak akan ku pergi
Karena rasa ini
Sampai mati
                Akan selalu disini, dan aku masih tetap begini
Tiada hirauku kepada mereka yang menghampiri
Janganlah  ragu dan cemas yang terbebani
Karena kapastian hati
Adalah Hati yang pasti
Bahwa aku, seorang  yang begini, seorang diri, yang tak indah ini
Hanya menyayangi kau, yang begini, satu di hati, hanyalah kau sendiri
                Aku disini, masih begini
Ingin mempersembahkan ketulusan yang murni
Yang menepati janji
Karena kau kini
Hanyalah ini
Keinginan hati
Kau dan hanyalah keinginan hati






Hati Takkan Pergi
(5 maret 2012)
Jika nanti benar terjadi
Aku akan pergi
Akan meninggalkanmu disini
Tapi …
Ketahuilah, aku masih begini seperti masih disini
Masih menyayangi
Dan menjaga hati
                Disana tiada yang akan menjadi pengganti
                Kau, tiada dan tidak akan terganti
                Hatiku ada padamu, dihati
Percayalah aku….ini….
Tiada rupaku yang indah dibumi
Bukanlah insan yang dapat dibanggakan kesana kemari
Namun satu yang ku miliki
Disini
Dihati ini
Dengan tulisan ini
Aku tetap begini
Yang menjadikan kau pemilik hati
Dan setia menyayangi   
                H a t i ini takkan p e r g i
 
Copyright 2009 kuningningnink. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase