“LISTEN TO MY HEART, WITH YOU WAY SO
EASY, BUT YOU MAKE IT HARD”
I come to you when I need you, but why
do I wait not mean in your eyes
I will try to do it on my own and always strong, couse
only with you,Can I move on ?
29
juni 2013, 07.00 P.m
Yang Ku sayang.
Kau menyadari, setelah semua menjadi
sia-sia. Ya, benar kita tidak terpisah, memutuskan tali kasih sayang bukanlah
akhir dari segalanya. Kita masih dapat berjumpa setiap waktu, kapanpun kau mau,
kita masih dapat menyapa kapapun kita butuh. Kian hari kian waktu, kita masih
berdekatan pandang, namun itu hanya sebatas diri sendiri yang mengagungkan ego.
Namun sadarkah ? disaat itu tiba, kau masih menjadi seseorang
apa yang q sebut itu sayang, dan peduli ini pun selalu menyertai.
Mungkin langkahku tak akan terhenti disaat
semua tentangmu usai dihatiku, namun sedikit penyesalan pasti akan timbul
ketika melihatmu sebagai sosok yang berbeda di depanku.
Mungkin kau takkan pernah tau, betapa
susahnya aku untuk melupakanmu, dan memendam perasaan ini demi berharap semua
akan baik-baik saja. Ya, mungkin semua akan baik-baik saja, tapi secerca pena
di ujung jemariku selalu menangis terseduh-seduh dalam malam yang dingin dimana
tak ada satupun orang yang tahu.
Ketika kau lihat aku dengan senyuman
dan tawa yang nyaring dalam langkahmu, percayalah itu hanya lakonanku untuk
tidak terlalu tampak buruk dengan kesedihanku. Tegar dalam menjalani hidupku
walau sebenarnya ku berdusta.
Buat apa ku jujur ? jika tiada guna,
toh semua kan sia-sia, karena ku tahu,
pada hakikatnya aku berdiri tanpa satupun orang yang mendukungku didunia ini. Ya,
sebagian menganggapku luar biasa, sebagiannya lagi menganggap dirinya teman,
adapula yang menganggapku seorang pecundang, namun itu hanyalah bayangan tabu
dalam penghibur kisah hidupku. Ku paham itu. Aku sendiri didunia.
Ku tahu, q bukan seorang yang kau
harapkan, aku tak lebih hanya sebagai teman disaat kesepian muncul dalam
langkahmu. Ku tahu, q tiada apa-apanya dibanding mereka yang kau sebut itu
hebat. Namun tau kah ? kalau ku juga seorang yang punya hati, dapat merasa,
cemburu, bersedih dan berfikir. Sebagian waktuku ku lakukan demi cita-citaku
dan sebagiannya lagi ku gunakan untuk mencari pengalaman hidupku. Salah satu
pengalaman hidupku yang singgah dihati adalah kamu. Namun sayang, ketika ku berharap
kau adalah temanku didunia dan ketika ku menjalani kisah itu hanya sebait yang indah,
selebihnya lara dalam piluku yang tak
kau ketahui.
Ku tahu, karena diam ini lah yang
membuatnya menjadi terasa jauh, ku sadar, ku pun salah yang harus selalu
menyembunyikan rasa sakit dan kecewaku sendiri tanpa perlu kau tahu. Ini ku
lakukan karena q berfikir kau tiada peduli, bagaimana dapat ku bersuara dikala
kau tuli.
Kini kau telah tahu, betapa susahnya ku
untuk mengerti kamu, betapa susahnya ku menerima kamu, terkadang ku harus
mengalah dengan egoku dan membiarkan perasaanku menangis. Dan kini, setelah ku
susah payah dan telah mengerti sepenuhnya tentang kamu, kau telah tiada dalam
hatiku. Betapa perihnya.
Ku anggap kau tak pernah sadar dalam
melihatku, merasakan apa yang membuatku sedih pun tak pernah.
Untuk sebuah pertanyaan, ketika kau
telah sadar, maukah kau merubah pandanganku terhadapmu ?, menjadi orang yang
lebih peduli terhadapku ataupun tak mengulangnya padaku, hanya menjadi orang
yang lebih baik lagi untuk orang yang memang kau sayangi, dan memerhatikannya
dengan kemauanmu. Jika kau tidak mau denganku, Terapkan itu bukan kepadaku.
Karena sesungguhnya orang yang
menyayangimu akan terus berharap semua yang baik menyertaimu, begitupun
harapanku untukmu.
Ri’ J L
J L L
Kepada diriku yang tidak pernah
berharap sesuatu yang baik akan menghampiri, hanya berusaha untuk berjalan
lurus dengan kemampuanku dan kemauanku sendri.